Hari Ini

"..Sebaik-baiknya kalian adalah yang paling memberi manfaat untuk orang lain.."

Kisi-Kisi (Masih acak-acakan)

Pengertian Resiko

**Abas Salim

“Resiko adalah ketidaktentuan/ketidakpastian yang mungkin memberi dampak merugikan”

Macam-macam resiko:

**Menurut sifat, dibedakan :

  • Resiko Murni

Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa sengaja.

Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan sebagainya

 

  • Resiko Spekulatif

Yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu.

Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya

  • Resiko Fundamental

Yaitu resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita cukup banyak.

Misal: banjir, angin topan, dan sebagainya.

 

**Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya risiko usaha adalah sebagai berikut.

 

1.    Perubahan, meliputi:

a. Lingkungan dan global,

b. sosial dan ekonomi, akibat terjadinya perubahan kebijakan pemerintah

c. persaingan,

d. gaya hidup,

e.  trend pasa

f.  teknologi

g. budaya

h. budaya dan peraturan pemerintah

2.   Kesalahan strategi dan perencanaan

3.   Keputusan yang tidak tepat sehingga menimbulkan kejadian diluar rencana

4.   Persiapan yang kkurang matang

 

**Resiko kerugian pada setiap produksi dapat diminimalisir dengan Cara :

  1. Intesifikasi è peningkatan kualitas produksi, yaitu dengan memaksimalkan semua potensi yang dimiliki perusahaan, peningkatan kualitas pekerja, dan kualitas mesin produksi.
  2. Ekstensifikasi è Peningkatan kuantitas/perluasan tempat dan pasar; dengan menambah jumlah cabang produksi dan memperluas jangkauan pasar.

 

**Resiko adalah hal yang tidak bisa dihindari 100% dalam kegiatan usaha apapun, akan tetapi bisa diminimalisir dengan tindakan awal yang efektif, yaitu dengan :

  1. Menganalisis Resiko usaha
  2. Mencari informasi untuk tindak lanjut yang lebih tepat
  3. Membuat skala prioritas
  4. Melakukan langkah-langkah efektif , seperti menempatkan karyawan sesuai dengan keahlian
  5. Meningkatkan efektifitas usaha, dengan intensifikasi dan ekstensifikasi.

 

**Sebenarnya pengklasifikasian tentang nama-nama resiko bukan hal penting yang harus dilakukan, karna resiko dikaitkan dengan hal yang sedang terjadi. Misalnya :

Abi adalah karyawan bagian operator  di sebuah perusahaan yang bertempat tinggal jauh dari tempat kerja, suatu saat Abi sakit selama sebulan (idih, na’udzubillah),,nah,, kan alpa selama sebulan, jd kemungkinan besar  bakal kena potongan gaji, itu namanya Resiko Kerja.

 

**Selanjutnya “MASALAH”

Abi pernah bilang yangga punya masalah Cuma 2 orang, siapa?? Ya, Orang gelo dan temennya :p

Banyaknya masalah bukan jadi masalah, yang terpenting adalah seberapa besar hati kita sebagai tempat masalah tersebut. Bagi orang besar, masalah besar  terasa kecil, buat orang kecil, masalah kecil kerasa besar. Masalah yang diberikan Allah buat kita udah dibikin satu paket sama solusinya, Allah ga mungkin menzalimi hambanya. Tugas kita-ketika sedang bermasalah-Cuma mencari solusi yang udah Allah siapkan buat kita, di mana?? Di sekeliling kita, di tempat yang Allah tau tempat itu terjangkau oleh kita, di sekitar kita. Jadi intinya, setiap masalah sangat mungkin dengan mudaj kita atasi_begitu juga masalah usaha_kalo kita bekerja keras dan ulet dalam mencari solusi yang Allah udah siapin ketika memberikan kita masalah tersebut,

Ga terkecuali dalam usaha juga, kadang seorang wirausaha bingung menyikapi masalah di awal waktu, tapi seorang wirausaha yang bijak pasti ga rela kalo waktunya dihabiskan hanya untuk memikirkan masalah aja, tampa adanya tindak lanjut penyelesaian. Dan kadang  penyelesaian pun sulit dilakukan karna :

  1. Terlalu banyak alternative solusi, akhirnya bimbang mana yang harus diambil.
  2. Tidak ada solusi yang berkualitas
  3. Terlalu takut terhadap resiko yang ga sebanding dengan keputusan yang diambil, walaupun emang kadang mudah-sulitnya tergantung juga dari dasar pengambilan keputusan tersebut.

Beberapa sifat dan sumber arahan yang penting difahami dalam pengambilan keputusan di dunia usaha ada dua arah, yaitu:

  1. 1.     Bottom-up : Keputusan dari bawahan terhadap atasannya demi kebaikan usaha, contoh : karyawan biasa memberikan saran kepada manajernya supaya mampumeningkatkan volume produksi dan pendapatan.
  2. 2.     Top-up : Keputusan yang bersumber dari atasan ke bawahan, contoh :instruksi murni tegas dan terarah yang terpercaya dari bos  kepada para karyawannya.

 

Nah, di sini lah terlihat betapa pentingnya komunikasi baik, ngomong-ngomong komunikasi, ada yang tau ga unsure-unsur yang membentuk komunikasi??

Kalo blm tau, cekidottt…

  1. Komunikasi : peristiwa terjadinya pertukaran informasi dari dua belah pihak atau lebih.
  2. Komunikator :  orang yang menyampaikan informasi dalam proses komunikasi
  3. Komunikan : orang yang menerima informasi dari komunikator.

Dalam berwirausaha, seorang wirausaha harus representatif menawarkan barang dagangannya kepada calon pembeli, dan ini pasti ada komunikasi antara keduanya, yaitu penjual/wirausaha sebagai komunikator dan pembeli/konsumen sebagai komunikan.

 

**Lanjut ke konflik….

Nah, kalo konflik kita pernah mondar-mandir bahas konflik, tapi ada jenis konflik yang TERNYATA nyangkut di soal yaitu konflik Substantif, maksudin?? Cekidott

“Konflik substantive yaitu peprtentangan yang terjadi akibat adanya perbedaan tujuan, yang akhirnya berpotensi menimbulkan ketidakpuasan antar sesama anggota dalam satu kelompok”

Di sini ada keterangan==> “dalam satu kelompok”,berarti ini terjadi ketika konflik intergroup.

 

 

Filed under: Kewirausahaan SMK

May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031